Penyaluran KUR di Sulsel Sudah Tepat Sasaran

14-05-2018 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo, foto : agung/hr

 

 

Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengatakan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan oleh Bank Mandiri di Provinsi Sulawesi Selatan sudah tepat sasaran. Salah satu bukti keberhasilan program itu adalah dengan dilakukannya sebuah terobosan inovasi pengemasan cotto makassar dalam bentuk kemasan seperti mie instan.

 

"Kita melihat hal ini bisa menjadi potensi pemasaran yang sangat besar. Kita juga menginginkan agar Bank Mandiri membantu di dalam aspek-aspeknya, sehingga pelaku KUR ini bisa cepat berkembang," ucap Andreas di Makassar, Sulsel, Sabtu (12/5/2018).

 

Andreas menjelaskan bahwa KUR merupakan program yang dirancang oleh pemerintah untuk memberikan akses permodalan kepada usaha kecil menengah. "Dengan KUR ini diharapkan usaha-usaha mikro yang masih kecil dapat naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah," ujarnya.

 

Selama ini masih menjadi keluhan, lanjut Andreas, untuk mikro yang di bawah Rp25 juta masih dimintakan agunan. Padahal seharusnya agunan bukan menjadi persyaratan utama, karena yang terpenting adalah prospek usahanya.

 

"Kita mengharapkan pihak perbankan ikut melakukan pendampingan. Karena kunci dari semuanya adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan usahanya. Kalau hanya diberi kredit saja tanpa didampingi dengan manajemennya, maka potensi gagalnya cukup besar," imbuhnya.

 

Andreas menilai anggaran untuk KUR yang ada sekarang masih sangat kurang, dan di beberapa tempat masih belum tepat sasaran. "Kriteria tepat sasaran yaitu bagaimana dia (pelaku usaha) bisa menumbuhkan usaha mikro kemudian berkembang menjadi usaha kecil, dan selanjutnya bisa menjadi usaha menengah," papar Andreas.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan bahwa dengan adanya KUR tersebut diharapkan dapat memunculkan wirausahawan dan wirausahawan muda, serta wirausaha kaum perempuan. "Dengan menjadi wirausaha, mereka bukan mencari pekerjaan, tetapi justru akan menciptakan lapangan pekerjaan," pungkasnya. (as/sc)

 

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...